Tafsir

Tafsir

Portal Islam

May 4, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Asbabun Nuzul Al-Fath 29 Ayat Terkait Kemenangan

Al-Fath

Portalislam.com- Surah Al-Fath 29 ayat, berupa kesedihan yang menyelimuti Nabi SAW dan para sahabat sirna seketika ketika Allah Ta'ala menurunkan surat ini. Surat Mushaf Al-Quran ke 48 ini diturunkan setelah Surat Al-Jum'ah. Pada ayat pertama surat ini, Allah menyampaikan kabar kemenangan kepada Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin.

Hal ini membuat dia dan umat Islam Bahagia, bahkan dalam sebuah riwayat Nabi Muhammad SAW senang dengan turunnya surat ini. Surat ini diartikan Kemenangan diambil dari kata Fat-han yang terdapat pada ayat pertama surah ini.

Asbabun Nuzul Surah Surah Al-Fath 29 Ayat

Sebagian besar ayat dalam surah ini menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan kemenangan yang diraih Nabi Muhammad dalam perangnya.

اِنَّا فَتَحۡنَا لَكَ فَتۡحًا مُّبِيۡنًا

Artinya: "Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata." (QS Al-Fath ayat 1)

Nabi Muhammad senang dengan wahyu ayat pertama Surat ini. Kegembiraan ini diungkapkan melalui perkataannya dalam Sahih Bukhari. Sungguh, sepucuk surat mengungkapkan kepadaku bahwa aku mencintai lebih dari apa pun yang disinari matahari.

Kegembiraan Nabi Muhammad karena Al-Fath menjelaskan kemenangan yang akan diraih Muhammad dalam perjuangannya dan kesempurnaan nikmat Allah.

         1.         Perjanjian Hudaibiyyah dalam Surah Al-Fath Ayat ke 12

Asbabun nuzul surat ini dikaitkan dengan peristiwa Hudaibiyyah, yaitu perjanjian yang dilakukan kaum musyrik Mekkah dengan Nabi sekitar tahun keenam Hijriyah pada tahun 628 Masehi. Perjanjian ini telah terjadi di lembah Hudaibiyyah, tepatnya pada pinggiran di kota Mekkah.

بَلْ ظَنَنْتُمْ اَنْ لَّنْ يَّنْقَلِبَ الرَّسُوْلُ وَالْمُؤْمِنُوْنَ اِلٰٓى اَهْلِيْهِمْ اَبَدًا وَّزُيِّنَ ذٰلِكَ فِيْ قُلُوْبِكُمْ وَظَنَنْتُمْ ظَنَّ السَّوْءِۚ وَكُنْتُمْ قَوْمًاۢ بُوْرًا

Bal ẓanantum allay yanqalibar-rasūlu wal-mu'minūna ilā ahlīhim abadaw wa zuyyina żālika fī qulūbikum wa ẓanantum ẓannas-sau'(i), wa kuntum qaumam būrā(n).

Bahkan, (semula) kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin sama sekali tidak akan kembali lagi kepada keluarga mereka selama-lamanya dan dijadikan terasa indah yang demikian itu di dalam hatimu. Kamu telah berprasangka buruk. Oleh sebab itu, kamu menjadi kaum yang binasa.

Awal mula perjanjian ini karena pada saat itu sekelompok umat Islam yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW membawa kedamaian kepadanya. dari Madinah, akan menunaikan umroh.

Namun kaum musyrik menghalangi rombongan umat Islam yang hendak berangkat ke Mekkah. Hingga Rasulullah pun mengajak perundingan hingga tercapai kesepakatan damai (Perjanjian Hudaibiyyah).

         2.         Kegagalan Tentara Quraisy Dalam Surah Al-Fath Ayat ke 21

Saat itu kubu Rasulullah SAW khususnya Banu Khuza'ah diserang oleh Banu Bakar yang satu kelompok dengan kaum Quraisy. Mendengar kabar tersebut, Nabi SAW yang sedang berada di Madinah bergegas menuju Makkah bersama pasukannya.

Rasulullah SAW dan pasukannya dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan penyerangan dan menahan kaum Quraisy. Panglima Muslim Khalid bin Walid ditunjuk oleh Nabi untuk memimpin sepuluh ribu prajurit dengan senjata lengkap.

Suasana saat itu memaksa tentara berkemah di perbukitan kota Mekkah. Di sini, mereka juga membangun benteng pertahanan jika diserang oleh tentara Quraisy. Selain itu, masing-masing dari mereka mengepung kota Mekah dari empat mata angin.

وَّاُخْرٰى لَمْ تَقْدِرُوْا عَلَيْهَا قَدْ اَحَاطَ اللّٰهُ بِهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرًا

Wa ukhrā lam taqdirū ‘alaihā qad aḥāṭallāhu bihā, wa kānallāhu ‘alā kulli syai’in qadīrā(n).

Artinya: (Allah menjanjikan pula rampasan perang) lain yang kamu belum dapat menguasainya, tetapi sungguh Allah telah menguasainya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Akhirnya pertempuran pun terjadi dan kemenangan menjadi milik kaum Muslimin. Khalid dan pasukannya segera merampas senjata tentara Quraisy dan menyerang mereka. Tentara Quraisy melakukan perlawanan berkali-kali namun akhirnya menyerah.

Pertempuran tersebut tidak akan menang tanpa izin allah. Sehingga kemenangan menjadi hal yang paling dinantikan dalam Surah Al-Fath 29 ayat.

Terbaru Lainnya

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here