Kandungan Surah Ad-Dukhan Ayat 1-28, Pemberian Azab Kaum Kafir
Portalislam.com – Isi kandungan Quran Surah Ad-Dukhan memiliki banyak pokok kandungan, salah satunya tentang pemberian azab bagi kaum kafir Mekkah. Nama surah merujuk pada lafadz dukhan dari ayat ke 10 memiliki arti kabut berjumlah 59 ayat.
Orang Mekkah zaman dulu menurut riwayat Imam Bukhari selalu menghalangi penyebaran agama Islam sekaligus menyakiti Nabi Muhammad SAW. Surah ini diturunkan setelah Nabi Muhammad berdoa kepada Allah untuk memberikan azam kemarau panjang karena sudah melewati batas.
Bacaan dan Terjemahan Quran Surah Ad-Dukhan ayat 1-28
Isi kandungan pada surah ke-44 ini harus diketahui oleh setiap umat muslim beriman. Surah ini termasuk pada golongan makkiyah karena diturunkan diturunkan pada saat Nabi Muhammad masih berada di Mekkah.
Mengandung sejumlah pokok kandungan, berikut ini bacaan sekaligus dengan terjemahan Quran Surah Ad-Dukhan ayat 1-28.
حٰمۤ
Hā mīm.
- Artinya: "Ha Mim."
وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ
Wal-kitābil-mubīn.
- Artinya: "Demi Kitab (Al-Qur'an) yang jelas,"
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ
Innā anzalnāhu fī lailatim mubārakatin innā kunnā munżirīn.
- Artinya: "sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan."
فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ
Fīhā yufraqu kullu amrin ḥakīm.
- Artinya: "Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,"
اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ
Amram min 'indinā, innā kunnā mursilīn.
- Artinya: "(yaitu) urusan dari sisi Kami. Sungguh, Kamilah yang mengutus rasul-rasul,"
رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُۗ
Raḥmatam mir rabbik, innahụ huwas-samī'ul-'alīm.
- Artinya: "sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui,"
رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَاۘ اِنْ كُنْتُمْ مُّوْقِنِيْنَ
Rabbis-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, ing kuntum mụqinīn.
- Artinya: "Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; jika kamu orang-orang yang meyakini."
لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗرَبُّكُمْ وَرَبُّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَ
Lā ilāha illā huwa yuḥyī wa yumīt, rabbukum wa rabbu ābā`ikumul-awwalīn.
- Artinya: "Tidak ada tuhan selain Dia, Dia yang menghidupkan dan mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu dahulu."
بَلْ هُمْ فِيْ شَكٍّ يَّلْعَبُوْنَ
Bal hum fī syakkiy yal'abụn.
- Artinya: "Tetapi mereka dalam keraguan, mereka bermain-main."
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِى السَّمَاۤءُ بِدُخَانٍ مُّبِيْنٍ
Fartaqib yauma ta`tis-samā`u bidukhānim mubīn.
- Artinya: "Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas."
يَغْشَى النَّاسَۗ هٰذَا عَذَابٌ اَلِيْمٌ
Yagsyan-nās, hāżā 'ażābun alīm.
- Artinya: "Yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih."
رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ اِنَّا مُؤْمِنُوْنَ
Rabbanaksyif 'annal-'ażāba innā mu`minụn.
- Artinya:"(Mereka berdoa), 'Ya Tuhan kami, lenyapkanlah azab itu dari kami. Sungguh, kami akan beriman."
اَنّٰى لَهُمُ الذِّكْرٰى وَقَدْ جَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ مُّبِيْنٌۙ
Annā lahumuż-żikrā wa qad jā`ahum rasụlum mubīn.
- Artinya: "Bagaimana mereka dapat menerima peringatan, padahal (sebelumnya pun) seorang Rasul telah datang memberi penjelasan kepada mereka,"
ثُمَّ تَوَلَّوْا عَنْهُ وَقَالُوْا مُعَلَّمٌ مَّجْنُوْنٌۘ
Summa tawallau 'an-hu wa qālụ mu'allamum majnụn.
- Artinya: "kemudian mereka berpaling darinya dan berkata, 'Dia itu orang yang menerima ajaran (dari orang lain) dan orang gila."
اِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيْلًا اِنَّكُمْ عَاۤىِٕدُوْنَۘ
Innā kāsyiful-'ażābi qalīlan innakum 'ā`idụn.
- Artinya: "Sungguh (kalau) Kami melenyapkan azab itu sedikit saja, tentu kamu akan kembali (ingkar)."
يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرٰىۚ اِنَّا مُنْتَقِمُوْنَ
Yauma nabṭisyul-baṭsyatal-kubrā, innā muntaqimụn.
- Artinya: "(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan keras. Kami pasti memberi balasan."
وَلَقَدْ فَتَنَّا قَبْلَهُمْ قَوْمَ فِرْعَوْنَ وَجَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ كَرِيْمٌۙ
Wa laqad fatannā qablahum qauma fir'auna wa jā`ahum rasụlung karīm.
- Artinya: "Dan sungguh, sebelum mereka Kami benar-benar telah menguji kaum Fir’aun dan telah datang kepada mereka seorang Rasul yang mulia,"
اَنْ اَدُّوْٓا اِلَيَّ عِبَادَ اللّٰهِ ۗاِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌۙ
An addū ilayya 'ibādallāh, innī lakum rasụlun amīn.
- Artinya: "(dengan berkata), 'Serahkanlah kepadaku hamba-hamba Allah (Bani Israil). Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dapat kamu percaya,"
وَّاَنْ لَّا تَعْلُوْا عَلَى اللّٰهِ ۚاِنِّيْٓ اٰتِيْكُمْ بِسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍۚ
Wa al lā ta'lụ 'alallāh, innī ātīkum bisulṭānim mubīn.
- Artinya: "dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah. Sungguh, aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata."
وَاِنِّيْ عُذْتُ بِرَبِّيْ وَرَبِّكُمْ اَنْ تَرْجُمُوْنِۚ
Wa innī 'użtu birabbī wa rabbikum an tarjumụn.
- Artinya: "Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu, dari ancamanmu untuk merajamku,"
وَاِنْ لَّمْ تُؤْمِنُوْا لِيْ فَاعْتَزِلُوْنِ
Wa il lam tu`minụ lī fa'tazilụn.
- Artinya: "dan jika kamu tidak beriman kepadaku maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israil)."
فَدَعَا رَبَّهٗٓ اَنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ قَوْمٌ مُّجْرِمُوْنَ
Fa da'ā rabbahū anna hā`ulā`i qaumum mujrimụn.
- Artinya: "Kemudian dia (Musa) berdoa kepada Tuhannya, 'Sungguh, mereka ini adalah kaum yang berdosa (segerakanlah azab kepada mereka).'"
فَاَسْرِ بِعِبَادِيْ لَيْلًا اِنَّكُمْ مُّتَّبَعُوْنَۙ
Fa asri bi'ibādī lailan innakum muttaba'ụn.
- Artinya: "(Allah berfirman), 'Karena itu berjalanlah dengan hamba-hamba-Ku pada malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar,"
وَاتْرُكِ الْبَحْرَ رَهْوًاۗ اِنَّهُمْ جُنْدٌ مُّغْرَقُوْنَ
Watrukil-baḥra rahwā, innahum jundum mugraqụn.
- Artinya:"dan biarkanlah laut itu terbelah. Sesungguhnya mereka, bala tentara yang akan ditenggelamkan."
كَمْ تَرَكُوْا مِنْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙ
Kam tarakụ min jannātiw wa 'uyụn.
- Artinya:"Betapa banyak taman-taman dan mata air-mata air yang mereka tinggalkan,"
وَّزُرُوْعٍ وَّمَقَامٍ كَرِيْمٍۙ
Wa zurụ'iw wa maqāming karīm.
- Artinya: "juga kebun-kebun serta tempat-tempat kediaman yang indah,"
وَّنَعْمَةٍ كَانُوْا فِيْهَا فٰكِهِيْنَۙ
Wa na'mating kānụ fīhā fākihīn.
- Artinya:"dan kesenangan-kesenangan yang dapat mereka nikmati di sana,"
كَذٰلِكَ ۗوَاَوْرَثْنٰهَا قَوْمًا اٰخَرِيْنَۚ
Każālik, wa auraṡnāhā qauman ākharīn.
- Artinya: "demikianlah, dan Kami wariskan (semua) itu kepada kaum yang lain."
Pokok Kandungan Quran Surah Ad-Dukhan ayat 1-28
Dalam surah ini, Allah ingin memperlihatkan kisah tentang kaum-kaum musyrik pada zaman Nabi Muhammad telah mendurhakai ajaran tauhid. Lebih lengkapnya berikut ini isi kandungan Quran Surah Ad-Dukhan ayat 1-28.
1. Menjelaskan azab yang diterima oleh kaum kafir
Sudah dijelaskan sebelumnya, surah ini berisi kisah kaum kafir mendapatkan azab dari Allah atas jawaban dari doa Nabi Muhammad SAW. Azab ini sebagai akibat dari perilaku tercela kaum kafir selalu menentang sekaligus menghalangi penyebaran agama islam.
Penentangan ini sudah melewati batas karena kaum kafir telah menyakiti Nabi Muhammad. Azab diberikan oleh Allah adalah musim kemarau panjang di Mekkah. Seiring dengan berjalannya waktu, kaum kafir mulai menderita kelaparan bahkan tidak sedikit diantaranya memakan tulang serta bangkai.
Hingga pada akhirnya kaum kafir meminta pertolongan pada Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW. Setelah menerima ampunan serta pertolongan, Nabi Muhammad akhirnya berdoa untuk menurunkan hujan di Mekkah agar bisa menyudahi kemarau.
Allah mengabulkan permintaan Nabi dengan menurunkan hujan untuk bisa menghilangkan rasa dahaga hingga menumbuhkan tumbuhan sampai asri kembali. Walaupun begitu, kaum kafir tetap memilih jalan salah serta menolak untuk mengimani Allah SWT.
2. Mengisahkan Nabi Musa AS saat menghadapi Firaun
Selain mengisahkan tentang azab dari kaum kafir, pada surah Ad-Dukhan juga dikisahkan Nabi Musa AS saat menghadapi Raja Sombong Firaun. Dalam ayat ke 17-24 Allah memberitahu tentang kisah Nabi Musa AS melawan Raja Firaun untuk membebaskan kaum Bani Israil.
Firaun adalah Raja Mesir dengan sifat sombongnya, bahkan dirinya mengaku sebagai Tuhan berkuasa. Saat itu, kaum Bani Israil ditindas sekaligus diperbudak bahkan dibiarkan bekerja tanpa makan serta tanpa istirahat.
Melihat hal ini, Nabi Musa AS menentang segala perbuatan Firaun, seperti dikatakan oleh Nabi Musa AS pada ayat ke 19 tentang peringatan kepada Firaun untuk tidak menyombongkan dirinya dihadapan Allah SWT.
Nabi Musa AS juga berdoa untuk memberikan azab kepada kaum berdosa. Firaun tidak terima mengerahkan semua pasukannya untuk mengejar kaum Nabi Musa AS (Bani Israil) hingga akhirnya tenggelam di Laut Merah.
Disaat terakhirnya Firaun sempat bertaubat, namun taubatnya tidak diterima oleh Allah karena sudah terlambat serta terpaksa.
Dalam kedua kisah kaum musyrikin di Mekkah dengan Firaun ada dalam surah ke 44 ini memiliki kesamaan yaitu keduanya memiliki sifat sombong. Kesombongan ini membuatnya tidak ingin mengikuti ajaran-ajaran Allah serta cenderung membuat kerusakan di dunia.
Pada hakikatnya sifat sombong merupakan penolakan kebenaran dari orang lain serta selalu merasa dirinya lebih unggul atau lebih baik daripada orang lain. Penyebabnya juga bermacam-macam seperti kekuasaan seperti Firaun, kekayaan berlimpah seperti kisah Qarun, serta ilmu atau kepandaian tidak mau disalahkan.
Dari pokok kandungan tersebut hikmah bisa diambil dari surah Ad-Dukhan ayat 1-28 adalah kesombongan hanya akan mendatangkan kehancuran di dunia serta akan menerima balasannya di akhirat.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow