Kandungan Surah At-Takwir Hari Kiamat Perspektif Al-Qur'an
Portalislam.com – Surah At-Takwir (التكوير) adalah surah ke-81 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 29 ayat dan termasuk dalam golongan surah Makkiyah, yaitu surah yang diturunkan di Makkah sebelum hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
Nama Surah ini diambil dari kata dalam ayat pertama surah tersebut. Menggambarkan kejadian-kejadian besar yang terjadi pada saat hari kiamat tiba. إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ "Apabila matahari (yang besar) digulung."
Bagaimana keadaan langit, bumi, dan matahari pada hari kiamat, matahari yang besar akan menjadi gelap gulita, bintang-bintang akan kehilangan cahayanya. Alam semesta digambarkan sedang mengalami perubahan besar-besaran dan menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah.
Berikut Bacaan Surat At Takwir, Arab, Latin, dan Terjemahannya
Setelah memahami gambaran dari surah ini, Anda tentu harus tahu juga mengenai bacaan dan artinya seperti di bawah ini.
إِذَا ٱلشَّمْسُ كُوِّرَتْ
Arab-latin: iżasy-syamsu kuwwirat
Artinya: "Apabila matahari digulung,"
وَإِذَا ٱلنُّجُومُ ٱنكَدَرَتْ
Arab-latin: wa iżan-nujụmungkadarat
Artinya: "dan apabila bintang-bintang berjatuhan,"
وَإِذَا ٱلْجِبَالُ سُيِّرَتْ
Arab-latin: wa iżal-jibālu suyyirat
Artinya: "dan apabila gunung-gunung dihancurkan,"
وَإِذَا ٱلْعِشَارُ عُطِّلَتْ
Arab-latin: wa iżal-'isyāru 'uṭṭilat
Artinya: "dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak dipedulikan)"
وَإِذَا ٱلْوُحُوشُ حُشِرَتْ
Arab-latin: wa iżal-wuḥụsyu ḥusyirat
Artinya: "dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,"
وَإِذَا ٱلْبِحَارُ سُجِّرَتْ
Arab-latin: wa iżal-biḥāru sujjirat
Artinya: "dan apabila lautan dijadikan meluap"
وَإِذَا ٱلنُّفُوسُ زُوِّجَتْ
Arab-latin: wa iżan-nufụsu zuwwijat
Artinya: "dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh)"
وَإِذَا ٱلْمَوْءُۥدَةُ سُئِلَتْ
Arab-latin: wa iżal-mau`ụdatu su`ilat
Artinya: "dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,"
بِأَىِّ ذَنۢبٍ قُتِلَتْ
Arab-latin: bi`ayyi żambing qutilat
Artinya: "karena dosa apakah dia dibunuh,"
وَإِذَا ٱلصُّحُفُ نُشِرَتْ
Arab-latin: wa iżaṣ-ṣuḥufu nusyirat
Artinya: "dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka,"
وَإِذَا ٱلسَّمَآءُ كُشِطَتْ
Arab-latin: wa iżas-samā`u kusyiṭat
Artinya: "dan apabila langit dilenyapkan,"
وَإِذَا ٱلْجَحِيمُ سُعِّرَتْ
Arab-latin: wa iżal-jaḥīmu su"irat
Artinya: "dan apabila neraka Jahim dinyalakan,"
وَإِذَا ٱلْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ
Arab-latin: wa iżal-jannatu uzlifat
Artinya: "dan apabila surga didekatkan,"
عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّآ أَحْضَرَتْ
Arab-latin: 'alimat nafsum mā aḥḍarat
Artinya: "maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya."
فَلَآ أُقْسِمُ بِٱلْخُنَّسِ
Arab-latin: Falaaa uqsimu bil khunnas
Artinya: Aku bersumpah demi bintang-bintang,
الْجَوَارِ الْكُنَّسِۙ
Arab-latin: : Al jawaaril kunnas
Artinya: “yang beredar dan terbenam”
وَالَّيْلِ اِذَا عَسْعَسَۙ
Arab-latin: Wassubhi izaa tanaffas
Artinya: “demi malam apabila telah larut,”
وَالصُّبْحِ اِذَا تَنَفَّسَۙ
Arab-latin: Wassubhi izaa tanaffas
Artinya: “dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing”
اِنَّهٗ لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙ
Arab-latin: Innahuu laqawlu rasuulin kariim
Artinya: “sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril)”
ذِيْ قُوَّةٍ عِنْدَ ذِى الْعَرْشِ مَكِيْنٍۙ - 20
Arab-latin: Zii quwwatin 'inda zil 'arshi makiin
Artinya: “yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki 'Arsy”
مُّطَاعٍ ثَمَّ اَمِيْنٍۗ
Arab-latin: Mutaa'in samma amiin
Artinya: “yang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya”
وَمَا صَاحِبُكُمْ بِمَجْنُوْنٍۚ
Arab-latin: Wa maa saahibukum bimajnuun
Artinya: “Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah orang gila”
وَلَقَدْ رَاٰهُ بِالْاُفُقِ الْمُبِيْنِۚ
Arab-latin: Wa laqad ra aahu bilufuqil mubiin
Artinya: “Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang”
وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِيْنٍۚ
Arab-latin: Wa maa huwa 'alal ghaibi bidaniin
Artinya: “Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang kikir (enggan) untuk menerangkan yang gaib”
وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطٰنٍ رَّجِيْمٍۚ
Arab-latin: Wa maa huwa biqawli shaitaanir rajiim
Artinya: "Dan (Al-Qur'an) itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk”
فَاَيْنَ تَذْهَبُوْنَۗ
Arab-latin: Fa ayna tazhabuun
Artinya: "(maka ke manakah kamu akan pergi?”
اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَۙ
Arab-latin: In huwa illaa zikrul lil'aalamiin
Artinya: "(Al-Qur'an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam,”
لِمَن شَآءَ مِنكُمْ أَن يَسْتَقِيمَ
Arab-latin: Liman shaaa'a minkum ai yastaqiim
Artinya: "(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus."
وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Arab-latin: Wa maa tashaaa'uuna illaaa ai yashaaa 'al laahu Rabbul 'Aalamiin
Artinya: "Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam."
Isi Kandungan Surah At-Takwir Pesan Hari Kiamat dan Pertanggungjawaban Akhirat
Surah ini dengan keajaiban ayat-ayatnya mengajak merenung tentang pertanggungjawaban akhirat. Artikel ini akan menjelajahi secara mendalam isi kandungan Surahnya menggali makna-makna dan pelajaran terkandung di dalamnya.
1. Penggambaran Hari Kiamat
Ayat pertama hingga dua puluh lima menggambarkan peristiwa luar biasa yang terjadi pada hari kiamat. Matahari yang sebelumnya bersinar terang, tiba-tiba mengalami kegelapan.
Bintang-bintang kehilangan cahayanya, dan langit terbelah. Ini adalah pengantar dramatis yang menyoroti kekuasaan Allah yang tak terbatas dan kebesaran-Nya dalam mengatur alam semesta.
2. Keterkejutan Alam Semesta
Ayat dua puluh enam hingga lima belas memberikan gamaran tentang alam semesta terhadap peristiwa besar yang terjadi. Gunung-gunung dihancurkan dan diubah seperti bulu kapas yang beterbangan.
Laut menjadi mendidih dan terjadi kekacauan di alam semesta. Ini adalah gambaran dramatis yang menciptakan suasana tegang dalam merenungkan hari kiamat.
3. Keterpatuhan Manusia dan Pertanggungjawaban
Surah At-Takwir memperingatkan manusia yang terlalu terbuai dalam urusan duniawi dan melupakan hakikat kehidupan setelah mati. Ayat lima belas hingga tiga puluh delapan menyoroti keterpatuhan manusia yang lalai terhadap tanda-tanda kebesaran Allah.
4. Penggambaran Pertanggungjawaban di Akhirat
Ayat tiga puluh sembilan hingga akhir Surah ini menegaskan bahwa setiap individu akan melihat catatan amal perbuatannya sendiri. Tidak ada yang tersembunyi dari Allah, dan setiap perbuatan akan dibalas sesuai.
Surah ini memberikan pengertian mendalam tentang bagaimana setiap individu akan memikul beban amal perbuatan sendiri di hari kiamat. Manusia akan diminta pertanggungjawaban atas segala perbuatannya di dunia.
5. Pelajaran dan Pesan Moral: Kesabaran, Pertanggungjawaban, dan Persiapan Akhirat
Dalam menggali isi kandungan Surah ini, Anda memahami bahwa terdapat pelajaran penting. Kesabaran diperlukan dalam menghadapi ujian dan ketidakpastian hidup.
Pertanggungjawaban di akhirat menjadi pegangan moral yang membimbing perilaku dan perbuatan. Surah ini menjadi panggilan untuk mempersiapkan diri menghadapi akhirat dengan penuh kesadaran dan ketaqwaan.
6. Relevansi dengan Konteks Modern
Surah At-Takwir tetap relevan dalam konteks modern. Dalam dunia yang terus berubah, ayat-ayat ini mengajak manusia untuk merefleksikan nilai-nilai kehidupan yang sejati dan keabadian akhirat.
Relevansinya terletak pada pesan moral, pertanggungjawaban, dan persiapan diri dalam menghadapi hari kiamat. Memberikan gambaran yang mendalam tentang kekuasaan Allah, hari kiamat, dan pertanggungjawaban akhirat.
Isi kandungannya memberikan pelajaran berharga tentang hidup, tantangan, dan arti kehidupan setelah mati. Dengan merenungkan Surah At-Takwir, diingatkan akan pentingnya kesadaran akan akhirat dan bagaimana persiapan yang baik di dunia dapat membawa kebahagiaan di akhirat.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow