Kandungan Surah Az-Zukhruf 1-22 Serta Sebab Allah Menurunkannya

Kandungan Surah Az-Zukhruf 1-22 Serta Sebab Allah Menurunkannya

Smallest Font
Largest Font

Portalislam.com – Surah Az-Zukhruf memiliki makna perhiasan, diambil dari lafaz yang sama pada ayat ke-35. Surah ke-43 ini termasuk ke dalam golongan Makiyyah dan diturunkan setelah Asy-Syura dengan jumlah 89 ayat.

Isi kandungan dalam surah ini cukup menarik karena menjelaskan tentang golongan orang yang musyrik serta sering menilai kelas sosial seseorang melalui perhiasan sekaligus harta benda yang dimilikinya.

Bacaan dengan Terjemahan Quran Surah Az-Zukhruf ayat 1-22

Dalam Surah berjumlah 89 ayat ini memiliki sejumlah kandungan mengenai tauhid sekaligus keimanan kepada Allah. Selain itu di dalamnya juga mengandung kisah-kisah para Nabi, berikut ini pokok kandungan Quran Surah ke 43 ayat 1-22.

حٰمۤ

Hā mīm.

  1. Artinya: Ha Mim.

وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِ

Wal-kitābil-mubīn.

  1. Artinya: Demi Kitab (Al-Qur'an) yang jelas.

اِنَّا جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَۚ

Innā ja'alnāhu qur`ānan 'arabiyyal la'allakum ta'qilụn.

  1. Artinya: Kami menjadikan Al-Qur'an dalam bahasa Arab agar kamu mengerti.

وَاِنَّهٗ فِيْٓ اُمِّ الْكِتٰبِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيْمٌ

Wa innahụ fī ummil-kitābi ladainā la'aliyyun ḥakīm.

  1. Artinya: Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah.

اَفَنَضْرِبُ عَنْكُمُ الذِّكْرَ صَفْحًا اَنْ كُنْتُمْ قَوْمًا مُّسْرِفِيْنَ

A fa naḍribu 'angkumuż-żikra ṣaf-ḥan ang kuntum qaumam musrifīn.

  1. Artinya: Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan ayat-ayat (sebagai peringatan) Al-Qur'an kepadamu, karena kamu-kaum telah melampaui batas?

وَكَمْ اَرْسَلْنَا مِنْ نَّبِيٍّ فِى الْاَوَّلِيْنَ

Wa kam arsalnā min nabiyyin fil-awwalīn.

  1. Artinya: Dan betapa banyak nabi-nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat terdahulu.

وَمَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ نَّبِيٍّ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ

Wa mā ya`tīhim min nabiyyin illā kānụ bihī yastahzi`ụn.

  1. Artinya: Dan setiap kali seorang nabi datang kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya.

فَاَهْلَكْنَٓا اَشَدَّ مِنْهُمْ بَطْشًا وَّمَضٰى مَثَلُ الْاَوَّلِيْنَ

Fa ahlaknā asyadda min-hum baṭsyaw wa maḍā maṡalul-awwalīn.

  1. Artinya: Karena itu Kami binasakan orang-orang yang lebih besar kekuatannya di antara mereka dan telah berlalu contoh umat-umat terdahulu.

وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ لَيَقُوْلُنَّ خَلَقَهُنَّ الْعَزِيْزُ الْعَلِيْمُۙ

Wa la`in sa`altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa layaqụlunna khalaqahunnal-'azīzul-'alīm.

  1. Artinya: Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Pastilah mereka akan menjawab, “Semuanya diciptakan oleh Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.”

الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ مَهْدًا وَّجَعَلَ لَكُمْ فِيْهَا سُبُلًا لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ ۚ

Allażī ja'ala lakumul-arḍa mahdaw wa ja'ala lakum fīhā subulal la'allakum tahtadụn.

  1. Artinya: Yang menjadikan bumi sebagai tempat menetap bagimu dan Dia menjadikan jalan-jalan di atas bumi untukmu agar kamu mendapat petunjuk.

وَالَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍۚ فَاَنْشَرْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَ

Wallażī nazzala minas-samā`i mā`am biqadar, fa ansyarnā bihī baldatam maitā, każālika tukhrajụn.

  1. Artinya: Dan yang menurunkan air dari langit menurut ukuran (yang diperlukan) lalu dengan air itu Kami hidupkan negeri mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).

وَالَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا وَجَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الْفُلْكِ وَالْاَنْعَامِ مَا تَرْكَبُوْنَۙ

Wallażī khalaqal-azwāja kullahā wa ja'ala lakum minal-fulki wal-an'āmi mā tarkabụn.

  1. Artinya: Dan yang menciptakan semua berpasang-pasangan dan menjadikan kapal untukmu dan hewan ternak yang kamu tunggangi.

لِتَسْتَوٗا عَلٰى ظُهُوْرِهٖ ثُمَّ تَذْكُرُوْا نِعْمَةَ رَبِّكُمْ اِذَا اسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَتَقُوْلُوْا سُبْحٰنَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هٰذَا وَمَا كُنَّا لَهٗ مُقْرِنِيْنَۙ

Litastawụ 'alā ẓuhụrihī ṡumma tażkurụ ni'mata rabbikum iżastawaitum 'alaihi wa taqụlụ sub-ḥānallażī sakhkhara lanā hāżā wa mā kunnā lahụ muqrinīn.

  1. Artinya: Agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan agar kamu mengucapkan, “Maha-suci (Allah) yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya.

وَاِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ

Wa innā ilā rabbinā lamungqalibụn.

  1. Artinya: dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.”

وَجَعَلُوْا لَهٗ مِنْ عِبَادِهٖ جُزْءًا ۗاِنَّ الْاِنْسَانَ لَكَفُوْرٌ مُّبِيْنٌ ۗ

Wa ja'alụ lahụ min 'ibādihī juz`ā, innal-insāna lakafụrum mubīn.

  1. Artinya: Dan mereka menjadikan sebagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bagian dari-Nya. Sungguh, manusia itu pengingkar (nikmat Tuhan) yang nyata.

اَمِ اتَّخَذَ مِمَّا يَخْلُقُ بَنٰتٍ وَّاَصْفٰىكُمْ بِالْبَنِيْنَ

Amittakhaża mimmā yakhluqu banātiw wa aṣfākum bil-banīn.

  1. Artinya: Pantaskah Dia mengambil anak perempuan dari yang diciptakan-Nya dan memberikan anak laki-laki kepadamu?

وَاِذَا بُشِّرَ اَحَدُهُمْ بِمَا ضَرَبَ لِلرَّحْمٰنِ مَثَلًا ظَلَّ وَجْهُهٗ مُسْوَدًّا وَّهُوَ كَظِيْمٌ

Wa iżā busysyira aḥaduhum bimā ḍaraba lir-raḥmāni maṡalan ẓalla waj-huhụ muswaddaw wa huwa kaẓīm.

  1. Artinya: Dan apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa (kelahiran anak perempuan) yang dijadikan sebagai perumpamaan bagi (Allah) Yang Maha Pengasih, jadilah wajahnya hitam pekat, karena menahan sedih (dan marah).

اَوَمَنْ يُّنَشَّؤُا فِى الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِى الْخِصَامِ غَيْرُ مُبِيْنٍ

A wa may yunasysya`u fil-ḥilyati wa huwa fil-khiṣāmi gairu mubīn.

  1. Artinya: Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan sebagai perhiasan sedang dia tidak mampu memberi alasan tegas dan jelas dalam pertengkaran.

وَجَعَلُوا الْمَلٰۤىِٕكَةَ الَّذِيْنَ هُمْ عِبٰدُ الرَّحْمٰنِ اِنَاثًا ۗ اَشَهِدُوْا خَلْقَهُمْ ۗسَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْٔـَلُوْنَ

Wa ja'alul-malā`ikatallażīna hum 'ibādur-raḥmāni ināṡā, a syahidụ khalqahum, satuktabu syahādatuhum wa yus`alụn.

  1. Artinya: Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat hamba-hamba (Allah) Yang Maha Pengasih itu sebagai jenis perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan (malaikat-malaikat itu)? Kelak akan dituliskan kesaksian mereka dan akan dimintakan pertanggungjawaban.

وَقَالُوْا لَوْ شَاۤءَ الرَّحْمٰنُ مَا عَبَدْنٰهُمْ ۗمَا لَهُمْ بِذٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ اِنْ هُمْ اِلَّا يَخْرُصُوْنَۗ

Wa qālụ lau syā`ar-raḥmānu mā 'abadnāhum, mā lahum biżālika min 'ilmin in hum illā yakhruṣụn.

  1. Artinya: Dan mereka berkata, “Sekiranya (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki, tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat).” Mereka tidak mempunyai ilmu sedikit pun tentang itu. Tidak lain mereka hanyalah menduga-duga belaka.

اَمْ اٰتَيْنٰهُمْ كِتٰبًا مِّنْ قَبْلِهٖ فَهُمْ بِهٖ مُسْتَمْسِكُوْنَ

Am ātaināhum kitābam ming qablihī fa hum bihī mustamsikụn.

  1. Artinya: Atau apakah pernah Kami berikan sebuah kitab kepada mereka sebelumnya, lalu mereka berpegang (pada kitab itu)?

بَلْ قَالُوْٓا اِنَّا وَجَدْنَآ اٰبَاۤءَنَا عَلٰٓى اُمَّةٍ وَّاِنَّا عَلٰٓى اٰثٰرِهِمْ مُّهْتَدُوْنَ

Bal qālū innā wajadnā ābā`anā 'alā ummatiw wa innā 'alā āṡārihim muhtadụn.

  1. Artinya: Bahkan mereka berkata, “Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu agama, dan kami mendapat petunjuk untuk mengikuti jejak mereka.”

Pokok Kandungan Quran Surah Az-Zukhruf ayat 1-22

Setiap ayat dalam surah Al-Quran memiliki makna sekaligus dengan tafsir mendalam. Sebelum mengetahui isi kandungan 1-22, berikut ini bacaan sekaligus dengan artinya. Berikut ini tafsiran surah Az-Zukhruf dari 1-22.

1.      Menjelaskan tentang Lauh Mahfuz

Pada ayat keempat surah ini Allah memberitahu bahwa Lauhul Mahfuz memiliki derajat sangat tinggi serta penuh hikmat.

2.      Menjelaskan golongan orang yang mengolok Nabi serta Rasul

Dalam surah ini juga menjelaskan tentang golongan orang musyrik mengolok Nabi serta Rasul akan dibinasakan oleh Allah SWT. Hal ini tertuang pada ayat 5-8, Allah berfirman “Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan ayat-ayat (sebagai peringatan) Al-Qur'an kepadamu, karena kamu-kaum telah melampaui batas?”

Allah mencela para kaum musyrik suka menilai kelas sosial berdasarkan banyaknya perhiasan dengan harta dimilikinya. Oleh karena itu, sebagian besar orang musrik tidak menerima Nabi Muhammad sebagai Nabi serta Rasul utusan Allah SWT.

Allah juga akan membinasakan atau membiarkannya sesat sampai mati karena perbuatan orang-orang yang telah mengolok utusan Allah sangat keterlaluan serta telah melebihi batas.

3.      Menjelaskan tentang nikmat-nikmat diberikan oleh Allah di dunia bagi manusia

Dalam Az-Zukhruf juga mengandung tentang nikmat-nikmat yang sudah diberikan oleh Allah di dunia.

Tertuang pada ayat 10-11, Allah berfirman “Yang menjadikan bumi sebagai tempat menetap bagimu serta dia menjadikan jalan-jalan di atas bumi untukmu agar kamu mendapat petunjuk, serta yang menurunkan air dari langit lalu kami hidupkan negeri mati, seperti kamu akan dikeluarkan (dari kubur).

Allah SWT telah mengkaruniakan hamparan bumi luas serta membiarkan makhluk-Nya menetap, berpijak serta berjalan-jalan dari satu tempat ke tempat lainnya. Selain itu Allah juga telah menurunkan hujan dari lain untuk bisa menyuburkan tanah-tanah tandus sehingga semua makhluk bisa hidup dengan nyaman.

Oleh karena itu, sebaiknya manusia bersyukur atas nikmat-nikmat telah diberikan oleh Allah kepada hamba-hambanya yang hidup di dunia. Selain bersyukur manusia juga wajib untuk menjaga karunia tersebut dengan baik.

4.      Menegaskan bahwa Allah tidak memiliki anak

Dalam Az-Zukhruf juga diterangkan dengan tegas bahwa Allah tidak memiliki anak atau keturunan.

Hal ini tertuang pada ayat ke 19, Allah berfirman “Mereka menganggap para malaikan, hamba-hamba (Allah) yang Maha Pengasih berjenis kelamin perempuan. Apakah mereka melihat penciptaan (malaikat-malaikat itu)? Kelak akan dituliskan kesaksiannya dan dimintai pertanggungjawabannya.”

Menerangkan bahwa kaum musyrik sudah membuat kesalahan besar karena mengatakan Allah memiliki anak serta anak-anak tersebut berjenis kelamin perempuan. Kaum musyrik juga mempercayai bahwa anak-anak Allah adalah para malaikat.

Hal ini tentu sebuah kekeliruan karena malaikat merupakan hamba dimuliakan-Nya. Semua kesalahan dilakukan kaum musyrik membuktikan bahwa semua ucapannya adalah kebohongan dan di akhirat akan dimintai pertanggungjawabannya.

Melalui isi kandungan surah Az-Zukhruf ayat 1-22 diturunkan untuk meluruskan fitnah-fitnah disebarkan oleh kaum musyrik serta menegaskan bahwa mereka akan dibinasakan karena telah melebihi batas.

 

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Admin Author
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Administrator

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait