Portalislam.com - Al-Ma’arij terdiri dari 44 ayat merupakan surat ke 70 di dalam Al-Qur’an dan termasuk dalam golongan surat Makiyyah. Membahas berbagai macam hal seperti dosa manusia, kebangkitan, serta keimanan. Dimana merupakan panduan bagi umat Islam.

Selain itu, memiliki keutamaan dan manfaat luar biasa ketika Anda mengamalkannya. Serta memiliki arti “tempat naik” dan diberi nama ini karena merujuk pada laza al-ma’arij yang terdapat pada ayat 3.

Sebagaimana ahli tafsir mengartikan Al-Ma’arij dengan arti langit, karunia, nikmat, anugerah, atau derajat yang Allah berikan kepada para penghuni surga. Sehingga banyak memiliki keutamaan didapatkan pada surat ini.

Isi Kandungan Surat Al-Ma’arij 44 Ayat

Jadi pembukaan pada Al-Ma’arij ini adalah adanya pertanyaan atau permintaan akan datangnya adzab di hari pembalasan. Suatu hari, datang kepada Nabi Muhammad SAW seorang kafir Quraisy untuk meminta diturunkan adzab yang telah dijanjikan.

1.      Ayat 1-5: Permintaan Orang Kafir

Pada ayat 1-5 membahas permintaan orang-orang kafir yang meragukan kebangkitan setelah kematian. Mereka meminta supaya Allah SWT menunjukkan kebenarannya akan adanya kebangkitan tersebut.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keimanan dalam kebangkitan setelah adanya kematian. Namun, orang kafir tersebut meragukan hal ini sebenarnya tidak percaya pada kekuasaan Allah SWT untuk menciptakan kehidupan setelah kematian.

2.      Ayat 6-16: Hukuman Bagi Orang Kafir

Selanjutnya, pada ayat 6-16 membahas hukuman bagi orang-orang kafir yang meragukan kebangkitan setelah kematian. Orang kafir tersebut akan mendapat hukuman sangat pedih kelak di neraka.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah keimanan dalam kebangkitan setelah adanya kematian. Orang kafir yang meragukan hal tersebut sebenarnya tidak percaya pada kekuasaan Allah SWT untuk dapat menciptakan kehidupan setelah kematian.

3.      Ayat 17-35: Tentang Dosa Manusia

Pada ayat 17-35 membahas tentang dosa manusia. Dimana dosa yang dilakukan manusia di dunia akan menjadi beban untuk harus dipertanggung jawabkan di akhirat. Sehingga pentingnya menjaga keimanan dan ketaatan pada Allah SWT.

4.      Ayat 36-44: Keimanan serta Kebangkitan

Terakhir, pada ayat 36-44 membahas mengenai keimanan dan kebangkitan. Allah SWT telah menjanjikan kebangkitan bagi orang-orang yang beriman dan juga taat. Sehingga, manusia akan mendapatkan kebahagiaan dan kebangkitan kelak di akhirat.

Keutamaan Surat Al-Ma’arij 44 Ayat

Al-Qur’an diturunkan tidak lain sebagai pedoman hidup manusia. Menjadi rujukan dalam menjalani kehidupan di dunia hanya sementara dan akan kekal di akhirat. Banyak keutamaan dari berbagai suratnya, berikut keutamaan pada surat Al-Ma’arij:

1.      Termasuk dalam Al-Mufashshal Rasulullah SAW

Surat ini termasuk dalam Al-Mufashshal yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Karena Rasulullah SAW memiliki keutamaan dan keistimewaan dibandingkan dengan para nabi sebelumnya.

2.      Termasuk Orang Beriman dan Menerima Dakwah Nabi Nuh

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Ma’arij, maka ia termasuk kaum beriman yang menerima dakwah Nabi Nuh, dan barangsiapa yang membacanya, sedangkan ia ditawan, dipenjara, diikat, maka Allah akan melepaskannya, dan melindunginya hingga ia dapat bebas”. (Tafsiran Burhan, Juz 8:112)

3.      Allah tidak Mempertanyakan Dosa Pembacanya

Abu Abdullah berkata: “Perbanyaklah membaca surat Al-Ma’arij, karena sesungguhnya seseorang yang banyak membacanya, maka di hari kiamat Allah tidak akan menanyakan dosa yang telah dilakukannya. Dan Allah juga menempatkannya di surge bersama Nabi Muhammad SAW, Insya Allah”. (Tsawabul A’mal:149)

4.      Menjadikan Doa agar Terhindar dari Mimpi Buruk

Adapun cara melakukannya yaitu dengan membaca surat ini pada ayat 4 sampai 7 sebelum tidur dengan istiqamah.

Banyak keutamaan lainnya pada setiap ayat untuk dijadikan renungan. Umat Islam juga wajib untuk meyakini semua bacaan yang terkandung pada Al-Qur’an. Salah satunya surat Al-Ma’arij dengan memiliki banyak keutamaan dan manfaat dalam kehidupan.