Menggali Hikmah Surah Nuh Beserta Kandungannya
Portalislam.com – Surah Nuh adalah salah satu surah dalam Al-Qur'an yang mengisahkan kisah Nabi dan dakwahnya kepada kaumnya. Dengan mengandung 28 ayat, surah ini memuat pelajaran berharga yang dapat menjadi pedoman hidup.
Pada pembahasan di bawah ini akan menggali hikmah dan makna dalam setiap ayat Surah ini, memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pembaca. Menambah ilmu agama dan pengetahuan bagi Anda yang mempelajarinya.
Berikut Surah Nuh Ayat 1-28
Surat ini adalah surat ke-71 dalam Al Quran, terdiri dari 28 ayat, diturunkan di Mekkah. Di bawah ini bacaan serta artinya.
1.
اِنَّآ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖٓ اَنْ اَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
Innaaa arsalnaa Nuuhan ilaa qawmihii an anzir qawmaka min qabli any yaatiyahum 'azaabun aliim
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan perintah), “Berilah peringatan kepada kaummu sebelum datang azab yang pedih kepadanya!”
2.
قَالَ يٰقَوْمِ اِنِّيْ لَكُمْ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌۙ
Qoola yaa qawmi innii lakum naziirum mubiin
Dia (Nuh) berkata, “Wahai kaumku, sesungguhnya aku ini adalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan kepadamu,
3.
اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاتَّقُوْهُ وَاَطِيْعُوْنِۙ
Ani'udul laaha watta quuhu wa atii'uun
(yaitu) sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya, dan taatlah kepadaku,
4.
يَغْفِرْ لَكُمْ مِّنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ اِذَا جَاۤءَ لَا يُؤَخَّرُۘ لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Yaghfir lakum min zunuubikum wa yu'akhkhirkum ilaaa ajalim musammaa; innaa ajalal laahi izaa jaaa'a laa yu'akhkhar; law kuntum ta'lamuun
niscaya Dia akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkanmu (memanjangkan umurmu) sampai pada batas waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah itu, apabila telah datang, tidak dapat ditunda. Seandainya kamu mengetahui(-nya).”
5.
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ دَعَوْتُ قَوْمِيْ لَيْلًا وَّنَهَارًاۙ
Qoola rabbi innii da'awtu qawmii lailanw wa naharaa
Dia (Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam,
6.
فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَاۤءِيْٓ اِلَّا فِرَارًا
Falam yazid hum du'aaa 'iii illaa firaaraa
tetapi seruanku itu tidak menambah (iman) mereka, melainkan mereka (makin) lari (dari kebenaran).
7.
وَاِنِّيْ كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوْٓا اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَاَصَرُّوْا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًاۚ
Wa inii kullamaa da'awtuhum litaghfira lahum ja'aluuu asaabi'ahum fii aazaanihim wastaghshaw siyaabahum wa asaarruu wastakbarus tikbaaraa
Sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (untuk beriman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya dan menutupkan bajunya (ke wajahnya). Mereka pun tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri.
8.
ثُمَّ اِنِّيْ دَعَوْتُهُمْ جِهَارًاۙ
Summa innii da'aw tuhum jihaara
Kemudian, sesungguhnya aku menyeru mereka dengan cara terang-terangan.
9.
ثُمَّ اِنِّيْٓ اَعْلَنْتُ لَهُمْ وَاَسْرَرْتُ لَهُمْ اِسْرَارًاۙ
Summaa inniii a'lantu lahum wa asrartu lahum israaraa
Lalu, aku menyeru mereka secara terbuka dan diam-diam.
10.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ
Faqultus taghfiruu Rabakam innahuu kaana Ghaffaaraa
Lalu, aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun.
11.
يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ
Yursilis samaaa'a 'alaikum midraaraa
(Jika kamu memohon ampun,) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,
12.
وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ
Wa yumdidkum bi am waalinw wa baniina wa yaj'al lakum Jannaatinw wa yaj'al lakum anhaaraa
memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.”
13.
مَا لَكُمْ لَا تَرْجُوْنَ لِلّٰهِ وَقَارًاۚ
Maa lakum laa tarjuuna lillaahi waqooraa
Mengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah?
14.
وَقَدْ خَلَقَكُمْ اَطْوَارًا
Wa qad khalaqakum at waaraa
Padahal, sungguh, Dia telah menciptakanmu dalam beberapa tahapan (penciptaan).
15.
اَلَمْ تَرَوْا كَيْفَ خَلَقَ اللّٰهُ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۙ
Alam taraw kaifa khalaqal laahu sab'a samaawaatin tibaaqoo
Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis?
16.
وَّجَعَلَ الْقَمَرَ فِيْهِنَّ نُوْرًا وَّجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا
Wa ja'alal qamara fiihinna nuuranw wa ja'alash shamsa siraajaa
Di sana Dia menjadikan bulan bercahaya dan matahari sebagai pelita (yang cemerlang).
17.
وَاللّٰهُ اَنْۢبَتَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ نَبَاتًاۙ
Wallaahu ambatakum minal ardi nabaataa
Allah benar-benar menciptakanmu dari tanah.
18.
ثُمَّ يُعِيْدُكُمْ فِيْهَا وَيُخْرِجُكُمْ اِخْرَاجًا
Summa yu'iidukum fiihaa wa ukhrijukum ikhraajaa
Kemudian, dia akan mengembalikanmu ke dalamnya (tanah) dan mengeluarkanmu (pada hari Kiamat) dengan pasti.
19.
وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ بِسَاطًاۙ
Wallaahu ja'ala lakumul arda bisaataa
Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan
20.
لِّتَسْلُكُوْا مِنْهَا سُبُلًا فِجَاجًا
Litaslukuu minhaa subulan fijaajaa
kamu dapat pergi dengan leluasa di jalan-jalan yang luas.
21.
قَالَ نُوْحٌ رَّبِّ اِنَّهُمْ عَصَوْنِيْ وَاتَّبَعُوْا مَنْ لَّمْ يَزِدْهُ مَالُهٗ وَوَلَدُهٗٓ اِلَّا خَسَارًاۚ
Qoola Nuuhur Robbi innahum 'asawnii wattaba'uu mal lam yazid hu maaluhuu wa waladuhuuu illaa khasaara
Nuh berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka durhaka kepadaku dan mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya hanya menambah kerugian baginya.
22.
وَمَكَرُوْا مَكْرًا كُبَّارًاۚ
Wa makaruu makran kubbaaraa
Mereka pun melakukan tipu daya yang sangat besar.
23.
وَقَالُوْا لَا تَذَرُنَّ اٰلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَّلَا سُوَاعًا ەۙ وَّلَا يَغُوْثَ وَيَعُوْقَ وَنَسْرًاۚ
Wa qooluu laa tazarunna aalihatakum wa laa tazarunna Waddanw wa laa Suwaa'anw wa laa Yaghuusa wa Ya'uuqa wa Nasraa
Mereka berkata, ‘Jangan sekali-kali kamu meninggalkan tuhan-tuhanmu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan Wadd, Suwā‘, Yagūṡ, Ya‘ūq, dan Nasr.’
24.
وَقَدْ اَضَلُّوْا كَثِيْرًا ەۚ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا ضَلٰلًا
Wa qad adalluu kasii ranw wa laa tazidiz zaalimiina illaa dalaalaa
Sungguh, mereka telah menyesatkan banyak orang. Janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang zalim itu selain kesesatan.”
25.
مِمَّا خَطِيْۤـٰٔتِهِمْ اُغْرِقُوْا فَاُدْخِلُوْا نَارًا ەۙ فَلَمْ يَجِدُوْا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْصَارًا
Mimmaa khatiii' aatihim ughriquu fa udkhiluu Naaran falam yajiduu lahum min duunil laahi ansaaraa
Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan, lalu dimasukkan ke neraka. Mereka tidak mendapat penolong selain Allah.
26.
وَقَالَ نُوْحٌ رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْاَرْضِ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ دَيَّارًا
Wa qoola Nuuhur Rabbi laa tazar 'alal ardi minal kaafiriina daiyaaraa
Nuh berkata, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.
27.
اِنَّكَ اِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوْا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوْٓا اِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا
Innaka in tazarhum yudil luu 'ibaadaka wa laa yaliduuu illaa faajiran kaffaaraa
Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu. Mereka pun hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur.
28.
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَّلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۗ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا تَبَارًا ࣖ
Rabbigh fir lii wa liwaa lidaiya wa liman dakhala baitiya mu'minanw wa lil mu'miniina wal mu'minaati wa laa tazidiz zaalimiina illaa tabaaraa
Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang zalim itu selain kehancuran.”
Makna per Ayat dari Surah Nuh
Penjelasan surah yang terdiri dari 28 ayat dijabarkan melalui maknanya masing-masing. Berikut di bawah ini potongan ayat dan makna yang terkandung didalamnya, sebagai berikut.
1. Pembukaan yang Kokoh (Ayat 1-5)
Surah ini dibuka dengan panggilan kepada umat manusia untuk merenungi sejarah dan pelajaran dari generasi terdahulu. Nabi Nuh diutus untuk menyampaikan ajaran tauhid kepada kaumnya yang tersesat.
2. Dakwah yang Penuh Kesabaran (Ayat 6-10)
Ayat-ayat ini menggambarkan perjalanan dakwah yang penuh kesabaran meskipun dihadapkan dengan tantangan dan penolakan yang berulang.
3. Tanda-tanda Allah dalam Alam (Ayat 11-16)
Allah menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya melalui ciptaan alam. Surah ini mengajarkan agar manusia merenungi kebesaran Allah yang termanifestasi di sekeliling mereka.
4. Kelanjutan Dakwah Nabi Nuh (Ayat 17-20)
Ayat-ayat ini merinci bagaimana Nabi terus memberikan dakwahnya, berupaya meyakinkan kaumnya agar berpaling dari penyembahan berhala dan kembali kepada Allah.
5. Air Bah yang Mengancam (Ayat 21-25)
Allah menetapkan hukuman berupa air bah sebagai azab bagi kaum Nabi yang tetap mengingkari risalah kenabian. Ini menjadi peringatan akan kekuasaan dan keadilan Allah.
6. Keselamatan bagi Pengikut Nabi (Ayat 26-28)
Surah ini menyimpulkan dengan menyebutkan bahwa hanya mereka yang beriman dan mengikuti petunjuk Nabi Nuh yang akan diselamatkan. Keselamatan datang bagi mereka yang mengikuti ajaran Allah dengan tulus hati.
Berikut Tafsir dari Surah Nuh
Dari penjelasan makna masing-masing ayat diatas, berikut beberapa hal yang dapat Anda implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sebagai dasar untuk muhasabah diri, diantaranya sebagai berikut.
1. Belajar dari Perjalanan Nabi
Surah ini memberikan Anda peluang untuk belajar dari perjalanan hidup Nabi. Keberanian, kesabaran, dan ketekunannya dalam menyampaikan risalah ilahi menjadi teladan bagi setiap muslim dalam menghadapi cobaan dan berdakwah di tengah masyarakat yang mungkin tidak selalu mendukung.
2. Makna Air Bah sebagai Peringatan
Ayat-ayat yang menggambarkan datangnya air bah sebagai azab bagi kaum Nuh memberikan peringatan akan pentingnya taat kepada Allah. Hal ini mengajarkan bahwa keadilan-Nya akan selalu terwujud, dan bahwa manusia harus senantiasa bertaubat dan mendekatkan diri kepada-Nya.
3. Hubungan Manusia dengan Alam Semesta
Ayat-ayat yang menyoroti tanda-tanda Allah dalam alam semesta mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan dan memahami bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah ciptaan-Nya. Kesadaran akan tanggung jawab sebagai khalifah di bumi menjadi salah satu nilai yang terkandung dalam surah ini.
4. Akhirat sebagai Tujuan Akhir
Surah Nuh mengajarkan bahwa dunia ini hanyalah ujian sementara, dan akhirat adalah tujuan utama setiap individu. Ini mengingatkan Anda untuk senantiasa berfokus pada kehidupan yang abadi setelah kematian, dan bagaimana amalan di dunia ini akan memengaruhi nasib di akhirat.
5. Pelajaran untuk Kepemimpinan dan Dakwah
Perjalanannya sebagai seorang nabi dan pemimpin umatnya memberikan pelajaran tentang tanggung jawab dan tantangan dalam kepemimpinan dan dakwah. Keberanian dan ketulusan dalam menyampaikan kebenaran harus menjadi landasan bagi setiap pemimpin dan dai.
6. Keselamatan melalui Iman dan Amal Saleh
Surah ini menegaskan bahwa keselamatan hakiki hanya dapat dicapai melalui iman yang kokoh dan amal saleh yang diiringi ketulusan hati. Ini mengingatkan Anda bahwa iman bukan hanya sekadar perkataan, melainkan harus tercermin dalam perbuatan dan sikap hidup sehari-hari.
Dengan merenungi setiap Surah ini Anda dapat mengambil banyak hikmah dan pedoman untuk menjalani kehidupan sebagai seorang muslim. Semoga pemahaman mendalam terhadap surah Nuh dapat memotivasi Anda untuk meningkatkan kualitas iman.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow