Mengungkap Keajaiban Surah Al-Jinn Melalui Tafsirnya
Portalislam.com - Al-Jinn sebuah bagian dari Al-Qur'an yang memukau, menyajikan keindahan dan keajaiban dalam 28 ayatnya. Surah ini adalah surah ke-72 dalam Al-Qur'an, yang diturunkan di Mekkah.
Fokus utamanya adalah memberikan penjelasan tentang makhluk gaib bernama jin, yang mencerminkan keagungan Allah dan kekuasaannya atas seluruh ciptaan. Untuk penjelasan arti dari surah ini dapat Anda simak di bawah ini.
Berikut Bacaan Surat Al- Jinn Ayat 1-28
Sebelum membahas mengenai kandungan dan pesan spritualnya, tentu Anda harus tahu mengenai bacaan beserta artinya. Di bawah ini adalah bacaan dari surah Al-Jinn dari ayat 1-28.
1.
قُلْ اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوْٓا اِنَّا سَمِعْنَا قُرْاٰنًا عَجَبًاۙ
Qul uuhiya ilaiya annna hustama'a nafarum minal jinnni faqooluuu innaa sami'naa quraanan 'ajabaa
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur’an yang kubaca).” Lalu, mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan,
2.
يَّهْدِيْٓ اِلَى الرُّشْدِ فَاٰمَنَّا بِهٖۗ وَلَنْ نُّشْرِكَ بِرَبِّنَآ اَحَدًاۖ
Yahdiii ilar rushdi fa aamannaa bihii wa lan nushrika bi rabbinaaa ahadaa
(yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami,
3.
وَّاَنَّهٗ تَعٰلٰى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَّلَا وَلَدًاۖ
Wa annahuu Ta'aalaa jaddu Rabbinaa mat takhaza saahibatanw wa la waladaa
Sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami. Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak.
4.
وَّاَنَّهٗ كَانَ يَقُوْلُ سَفِيْهُنَا عَلَى اللّٰهِ شَطَطًاۖ
Wa annahuu kaana yaquulu safiihunaa 'alal laahi shatataa
Sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami selalu mengucapkan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah.
5.
وَّاَنَّا ظَنَنَّآ اَنْ لَّنْ تَقُوْلَ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللّٰهِ كَذِبًاۙ
Wa annaa zanannaaa al lan taquulal insu wal jinnu 'alal laahi kazibaa
Sesungguhnya kami mengira bahwa manusia dan jin itu tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah.”
6.
وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ
Wa annahuu kaana rijaa lum minal insi ya'uuzuuna birijaalim minal jinni fazaa duuhum rahaqoo
Sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari (kalangan) manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari (kalangan) jin sehingga mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.
7.
وَّاَنَّهُمْ ظَنُّوْا كَمَا ظَنَنْتُمْ اَنْ لَّنْ يَّبْعَثَ اللّٰهُ اَحَدًاۖ
Wa annahum zannuu kamaa zanantum al lany yab'asal laahu ahadaa
Sesungguhnya mereka (jin) mengira sebagaimana kamu (orang musyrik Makkah) mengira bahwa Allah tidak akan membangkitkan kembali siapa pun (pada hari Kiamat).
8.
وَّاَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاۤءَ فَوَجَدْنٰهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيْدًا وَّشُهُبًاۖ
Wa annaa lamasnas sa maaa'a fa wajadnaahaa muli'at harasan shadiidanw wa shuhubaa
(Jin berkata lagi,) “Sesungguhnya kami (jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit. Maka, kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api.
9.
وَّاَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِۗ فَمَنْ يَّسْتَمِعِ الْاٰنَ يَجِدْ لَهٗ شِهَابًا رَّصَدًاۖ
Wa annaa kunnaa naq'udu minhaa maqoo'ida lis'sam'i famany yastami'il aana yajid lahuu shihaabar rasada
Sesungguhnya kami (jin) dahulu selalu menduduki beberapa tempat (di langit) untuk mencuri dengar (berita-beritanya). Akan tetapi, sekarang siapa yang (mencoba) mencuri dengar pasti akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).
10.
وَّاَنَّا لَا نَدْرِيْٓ اَشَرٌّ اُرِيْدَ بِمَنْ فِى الْاَرْضِ اَمْ اَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًاۙ
Wa annaa laa nadriii asharrun uriida biman fil ardi am araada bihim rabbuhum rashadaa
Sesungguhnya kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki terhadap siapa yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan terhadap mereka.
11.
وَّاَنَّا مِنَّا الصّٰلِحُوْنَ وَمِنَّا دُوْنَ ذٰلِكَۗ كُنَّا طَرَاۤىِٕقَ قِدَدًاۙ
Wa annaa minnas saalihuuna wa minnaa duuna zaalika kunnaa taraaa'ilqa qidadaa
Sesungguhnya di antara kami ada yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda.
12.
وَّاَنَّا ظَنَنَّآ اَنْ لَّنْ نُّعْجِزَ اللّٰهَ فِى الْاَرْضِ وَلَنْ نُّعْجِزَهٗ هَرَبًاۖ
Wa annaa zanannaaa al lan nu'jizal laaha fil ardi wa lan nu'jizahuu harabaa
Sesungguhnya kami yakin bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di bumi dan tidak (pula) dapat lari melepaskan diri (dari)-Nya.
13.
وَّاَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدٰىٓ اٰمَنَّا بِهٖۗ فَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِرَبِّهٖ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَّلَا رَهَقًاۖ
Wa annaa lammaa sami'nal hudaaa aamannaa bihii famany yu'mim bi rabbihii falaa yakhaafu bakhsanw wa laa rahaqoo
Sesungguhnya ketika mendengar petunjuk (Al-Qur’an), kami pun beriman kepadanya. Maka, siapa yang beriman kepada Tuhannya tidak (perlu) takut akan pengurangan (pahala amalnya) dan tidak (takut pula) akan kesulitan (akibat penambahan dosa).
14
وَّاَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُوْنَ وَمِنَّا الْقٰسِطُوْنَۗ فَمَنْ اَسْلَمَ فَاُولٰۤىِٕكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا
Wa annaa minnal muslimuuna wa minnal qoosituuna faman aslama fa ulaaa'ika taharraw rashadaa
Sesungguhnya di antara kami ada yang muslim dan ada (pula) yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang (memeluk) Islam telah memilih jalan yang benar.
15.
وَاَمَّا الْقٰسِطُوْنَ فَكَانُوْا لِجَهَنَّمَ حَطَبًاۙ
Wa ammal qoosituuna fa kaanuu li jahannama hatabaa
Adapun para penyimpang dari kebenaran menjadi bahan bakar (neraka) Jahanam.”
16.
وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّاۤءً غَدَقًاۙ
Wa alla wis taqoomuu 'alat tariiqati la asqaynaahum maa'an ghadaqoo
Seandainya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), niscaya Kami akan mencurahkan air yang banyak (rezeki yang cukup).
17.
لِّنَفْتِنَهُمْ فِيْهِۗ وَمَنْ يُّعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهٖ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًاۙ
Linaftinahum fiih; wa many yu'rid 'an zikri rabbihii yasluk hu 'azaaban sa'adaa
Dengan (cara) itu Kami hendak menguji mereka. Siapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang sangat berat.
18.
وَّاَنَّ الْمَسٰجِدَ لِلّٰهِ فَلَا تَدْعُوْا مَعَ اللّٰهِ اَحَدًاۖ
Wa annal masaajida lillaahi falaa tad'uu ma'al laahi ahadaa
Sesungguhnya masjid-masjid itu milik Allah. Maka, janganlah menyembah apa pun bersamaan dengan (menyembah) Allah.
19.
وَّاَنَّهٗ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللّٰهِ يَدْعُوْهُ كَادُوْا يَكُوْنُوْنَ عَلَيْهِ لِبَدًاۗ
Wa annahuu lammaa qooma 'adul laahi yad'uuhu kaaduu yakuunuuna 'alaihi libadaa
Sesungguhnya ketika hamba Allah (Nabi Muhammad) berdiri menyembah-Nya (melaksanakan salat), mereka (jin-jin) itu berdesakan mengerumuninya.
20.
قُلْ اِنَّمَآ اَدْعُوْا رَبِّيْ وَلَآ اُشْرِكُ بِهٖٓ اَحَدًا
Qul innamaaa ad'uu rabbii wa laaa ushriku bihiii ahadaa
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan-Nya dengan apa pun.”
21.
قُلْ اِنِّيْ لَآ اَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَّلَا رَشَدًا
Qul innii laaa amliku lakum darranw wa laa rashadaa
Katakanlah, “Sesungguhnya aku tidak mampu (menolak) mudarat dan tidak (pula mampu mendatangkan) kebaikan kepadamu.”
22.
قُلْ اِنِّيْ لَنْ يُّجِيْرَنِيْ مِنَ اللّٰهِ اَحَدٌ ەۙ وَّلَنْ اَجِدَ مِنْ دُوْنِهٖ مُلْتَحَدًا ۙ
Qul innii lany yujiiranii minal laahi ahad, wa lan ajida min duunihii multahadaa
Katakanlah, “Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan aku tidak akan memperoleh tempat berlindung selain-Nya.
23
اِلَّا بَلٰغًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِسٰلٰتِهٖۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَاِنَّ لَهٗ نَارَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ
Illaa balaagham minal laahi wa risaalaatih; wa many ya'sil laaha wa rasuulahuu fa inna lahuu naara jahannama khaalidiina fiihaaa abadaa
(Yang aku mampu lakukan) hanyalah menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya sesungguhnya akan mendapat (azab) neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.”
24.
حَتّٰىٓ اِذَا رَاَوْا مَا يُوْعَدُوْنَ فَسَيَعْلَمُوْنَ مَنْ اَضْعَفُ نَاصِرًا وَّاَقَلُّ عَدَدًاۗ¦
Hattaaa izaa ra aw maa yuu'aduuna fasaya'lamuuna man ad'afu naasiranw wa aqallu 'adadaa
Dengan demikian, apabila melihat (azab) yang diancamkan kepadanya, mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit jumlahnya.
25.
قُلْ اِنْ اَدْرِيْٓ اَقَرِيْبٌ مَّا تُوْعَدُوْنَ اَمْ يَجْعَلُ لَهٗ رَبِّيْٓ اَمَدًا
Qul in adriii a qariibum maa tuu'aduuna am yaj'alu lahuu rabbiii amadaa
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku tidak mengetahui apakah (azab) yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau Tuhanku menjadikan waktunya masih lama.”
26.
عٰلِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلٰى غَيْبِهٖٓ اَحَدًاۙ
'Aalimul ghaibi falaa yuzhiru alaa ghaibihiii ahadaa
Dia mengetahui yang gaib. Lalu, Dia tidak memperlihatkan yang gaib itu kepada siapa pun,
27.
اِلَّا مَنِ ارْتَضٰى مِنْ رَّسُوْلٍ فَاِنَّهٗ يَسْلُكُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ رَصَدًاۙ
Illaa manir tadaa mir rasuulin fa innahuu yasluku mim baini yadihi wa min khalfihii rasadaa
kecuali kepada rasul yang diridai-Nya. Sesungguhnya Dia menempatkan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya.
28.
لِّيَعْلَمَ اَنْ قَدْ اَبْلَغُوْا رِسٰلٰتِ رَبِّهِمْ وَاَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَاَحْصٰى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا ࣖ
Liya'lama an qad ablaghuu risaalaati rabbihim wa ahaata bima ladihim wa ahsaa kulla shai'in 'adadaa
Yang demikian itu) agar Dia mengetahui bahwa (rasul-rasul itu) benar-benar telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedangkan (ilmu-Nya) meliputi apa yang ada pada mereka. Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.
Berikut Kandungan dari Surah Al-Jinn
Untuk mengetahui lebih lengkap tentang makna dari surah ini, Anda bisa melihat maknanya secara lebih dalam. Berikut artinya dapat Anda simak di bawah ini sebagai berikut.
1. Keberagaman Jin (Ayat 1-2)
Surah ini membuka dengan menggambarkan jin yang mendengarkan Al-Qur'an. Ini menggambarkan bahwa pesan Allah tidak hanya ditujukan kepada manusia, tetapi juga kepada makhluk lain.
2. Kemuliaan Al-Qur'an (Ayat 3-4)
Ayat-ayat berikutnya menyatakan kehebatan Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup yang membimbing manusia dan jin ke jalan yang benar. Ayat 3-4 ini menceritakan kemuliaan manusia dan jin yang benar.
3. Kekuasaan Allah (Ayat 5-7)
Surah ini menegaskan bahwa tidak ada yang dapat menyembunyikan diri dari Allah, menciptakan kesadaran akan kehadiran-Nya yang selalu mengawasi.
4. Pesannya kepada Manusia dan Jin (Ayat 8-9)
Ayat-ayat selanjutnya menegaskan bahwa pesan Allah terbuka untuk semua, tanpa memandang jenis makhluk.
5. Makna Kehidupan dan Takdir (Ayat 10-19)
Surah ini membahas hakikat hidup dan takdir, mengingatkan bahwa manusia dan jin hidup untuk mengabdi kepada Allah.
6. Peringatan dari Azab (Ayat 20-28)
Surah Al-Jinn ini mengakhiri dengan peringatan tentang azab bagi mereka yang menolak kebenaran. Memberikan peringatan dari azab yang melakukan perbuatan tercela.
Pesan Spiritual dan Pembelajaran Hidup dari Surah Al-Jinn
Dalam setiap kandungan surah yang ada di Surah ini, memiliki pesan moral begitu mendalam. Berikut di bawah ini pesan dan pembelajaran hidup yang dapat diambil diantaranya yaitu.
1. Keutamaan Mendengarkan Al-Qur'an (Ayat 1-2)
Surah ini dimulai dengan menggambarkan betapa mulianya jin yang mendengarkan Al-Qur'an. Ini mengajarkan pentingnya mendengarkan dan merenungkan ayat-ayat suci sebagai sumber petunjuk hidup.
2. Ketaatan dan Kesetiaan kepada Allah (Ayat 8-9)
Pesan tentang kesetiaan kepada Allah yang terulang dalam surah ini mengingatkan Anda bahwa ketaatan kepada-Nya adalah landasan kehidupan yang penuh makna dan membawa kebahagiaan.
3. Memahami Takdir dan Kehendak Allah (Ayat 10-19)
Surah yang mengajarkan Anda untuk menerima takdir Allah dengan hati yang pasrah dan yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi memiliki tujuan dan hikmah-Nya sendiri.
4. Tawakal dan Kepercayaan kepada Allah (Ayat 20-28)
Peringatan akan azab bagi yang menolak kebenaran menjadi pengingat bahwa tawakal dan kepercayaan kepada Allah adalah pondasi yang kuat dalam mengarungi kehidupan.
Menelusuri Kedalaman Surah Al-Jinn dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, untuk implementasi dala kehidupan sehari-hari. Anda dapat menerapkan beberapa contoh di bawah ini yaitu.
1. Mendengarkan Al-Qur'an sebagai Bimbingan Hidup
Surah Al-Jinn mengajarkan Anda bahwa mendengarkan Al-Qur'an bukan hanya rutinitas ibadah, tetapi juga sumber petunjuk hidup. Dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat mengaktualisasikan hal ini dengan meresapi makna ayat-ayat Al-Qur'an dalam aktivitas harian, mencari petunjuk bagi tindakan dan keputusan Anda.
2. Kesetiaan dan Ketaatan kepada Allah
Nilai kesetiaan dan ketaatan kepada Allah yang disampaikan dalam surah ini dapat diwujudkan dengan memprioritaskan nilai-nilai moral dan etika Islam dalam setiap tindakan. Kesetiaan kepada-Nya tercermin dalam kejujuran, keadilan, dan perilaku etis Anda sehari-hari.
3. Menerima Takdir dan Belajar dari Pengalaman
Surah yang mengajarkan Anda untuk menerima takdir Allah dengan hati yang lapang. Dalam menghadapi tantangan dan kesulitan, Anda dapat mencari hikmah di balik setiap ujian, belajar dari pengalaman, dan tumbuh sebagai individu yang lebih kuat.
4. Tawakal dan Kepercayaan Penuh kepada Allah
Peringatan akan azab bagi yang menolak kebenaran mengajarkan pentingnya tawakal dan kepercayaan kepada Allah. Dalam setiap langkah dan keputusan, Anda dapat berusaha sebaik mungkin sambil tetap berserah diri kepada-Nya, yakin bahwa segala sesuatu berada dalam kehendak-Nya yang Maha Mengetahui.
5. Penyadaran Spiritual dan Perbaikan Diri
Surah ini mengundang Anda untuk melakukan introspeksi diri, memahami tujuan hidup, dan mengejar kesempurnaan spiritual. Dalam kehidupan sehari-hari, ini dapat tercermin dalam usaha terus-menerus untuk memperbaiki diri, menjauhi dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Surah ini tidak hanya menjadi kumpulan ayat-ayat suci, tetapi sebuah petunjuk hidup yang dapat membimbing Anda menuju kehidupan yang lebih bermakna dan penuh keberkahan. Dengan meresapi nilai-nilai yang terkandung dalam surah Al-Jinn, Anda dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow