Pentingnya Kesabaran dalam Surah 'Abasa Ini Makna Tafsirnya
Portalislam.com - Surah 'Abasa merupakan Surah ke-80 terdiri dari 42 ayat. Surah ini diturunkan di Makkah dan termasuk dalam golongan surah Makkiyah, yaitu surah yang turun di Makkah sebelum hijrah Rasulullah SAW ke Madinah.
Memberikan Anda pandangan tentang kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi cobaan hidup. Surah ini, terletak di juz ke-30, ayat 1-16, menceritakan sebuah peristiwa di mana Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam tengah berkomunikasi dengan seorang yang buta.
Bernama Abdullah bin Ummi Maktum, Anda dapat merenungkan makna mendalam tentang pentingnya kesabaran dalam menghadapi segala rintangan dan cobaan dalam hidup melalui Surah 'Abasa.
Berikut Bacaan Surat ‘Abasa, Arab, Latin, dan Terjemahannya
Sebelum memahami mengenai makna dalam kehidupan sehari-hari dari surah ini, sebaiknya ketahui bacaan dan terjemahannya dahulu sebagai berikut.
عَبَسَ وَتَوَلَّىٰٓ
Arab-latin: 'abasa wa tawallā
Artinya: "Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,"
أَن جَآءَهُ ٱلْأَعْمَىٰ
Arab-latin: an jā`ahul-a'mā
Artinya: "karena telah datang seorang buta kepadanya."
وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُۥ يَزَّكَّىٰٓ
Arab-latin: wa mā yudrīka la'allahụ yazzakkā
Artinya: "Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),"
أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنفَعَهُ ٱلذِّكْرَىٰٓ
Arab-latin: au yażżakkaru fa tanfa'ahuż-żikrā
Artinya: "atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?"
أَمَّا مَنِ ٱسْتَغْنَىٰ
Arab-latin: ammā manistagnā
Artinya: "Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup,"
فَأَنتَ لَهُۥ تَصَدَّىٰ
Arab-latin: fa anta lahụ taṣaddā
Artinya: "maka kamu melayaninya."
وَمَا عَلَيْكَ أَلَّا يَزَّكَّىٰ
Arab-latin: wa mā 'alaika allā yazzakkā
Artinya: "Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman)."
وَأَمَّا مَن جَآءَكَ يَسْعَى
Arab-latin: wa ammā man jā`aka yas'ā
Artinya: "Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),"
وَهُوَ يَخْشَىٰ
Arab-latin: wa huwa yakhsyā
Artinya: "sedang ia takut kepada (Allah),"
فَأَنتَ عَنْهُ تَلَهَّىٰ
Arab-latin: fa anta 'an-hu talahhā
Artinya: "maka kamu mengabaikannya"
كَلَّآ إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ
Arab-latin: kallā innahā tażkirah
Artinya: "Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,"
فَمَن شَآءَ ذَكَرَهُۥ
Arab-latin: fa man syā`a żakarah
Artinya: "maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,"
فِى صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍ
Arab-latin: fī ṣuḥufim mukarramah
Artinya: "di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,"
مَّرْفُوعَةٍ مُّطَهَّرَةٍۭ
Arab-latin: marfụ'atim muṭahharah
Artinya: "yang ditinggikan lagi disucikan,"
بِأَيْدِى سَفَرَةٍ
Arab-latin: bi`aidī safarah
Artinya: "di tangan para penulis (malaikat),"
كِرَامٍۭ بَرَرَةٍ
Arab-latin: kirāmim bararah
Artinya: "yang mulia lagi berbakti"
قُتِلَ ٱلْإِنسَٰنُ مَآ أَكْفَرَهُۥ
Arab-latin: qutilal-insānu mā akfarah
Artinya: "Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?"
مِنْ أَىِّ شَىْءٍ خَلَقَهُۥ
Arab-latin: min ayyi syai`in khalaqah
Artinya: "Dari apakah Allah menciptakannya?"
مِن نُّطْفَةٍ خَلَقَهُۥ فَقَدَّرَهُۥ
Arab-latin: min nuṭfah, khalaqahụ fa qaddarah
Artinya: "Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya."
ثُمَّ ٱلسَّبِيلَ يَسَّرَهُۥ
Arab-latin: ṡummas-sabīla yassarah
Artinya: "Kemudian Dia memudahkan jalannya"
ثُمَّ أَمَاتَهُۥ فَأَقْبَرَهُۥ
Arab-latin: ṡumma amātahụ fa aqbarah
Artinya: "kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,"
ثُمَّ إِذَا شَآءَ أَنشَرَهُۥ
Arab-latin: ṡumma iżā syā`a ansyarah
Artinya: "kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali."
كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَآ أَمَرَهُۥ
Arab-latin: kallā lammā yaqḍi mā amarah
Artinya: "Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya,"
فَلْيَنظُرِ ٱلْإِنسَٰنُ إِلَىٰ طَعَامِهِۦٓ
Arab-latin: falyanẓuril-insānu ilā ṭa'āmih
Artinya: "maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya."
أَنَّا صَبَبْنَا ٱلْمَآءَ صَبًّا
Arab-latin: annā ṣababnal-mā`a ṣabbā
Artinya: "Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),"
ثُمَّ شَقَقْنَا ٱلْأَرْضَ شَقًّا
Arab-latin: ṡumma syaqaqnal-arḍa syaqqā
Artinya: "kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,"
فَأَنۢبَتْنَا فِيهَا حَبًّا
Arab-latin: fa ambatnā fīhā ḥabbā
Artinya: "lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,"
وَعِنَبًا وَقَضْبًا
Arab-latin: wa 'inabaw wa qaḍbā
Artinya: "anggur dan sayur-sayuran,"
وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا
Arab-latin: wa zaitụnaw wa nakhlā
Artinya: "zaitun dan kurma,"
وَحَدَآئِقَ غُلْبًا
Arab-latin: wa ḥadā`iqa gulbā
Artinya: "kebun-kebun (yang) lebat,"
وَفَٰكِهَةً وَأَبًّا
Arab-latin: wa fākihataw wa abbā
Artinya: "dan buah-buahan serta rumput-rumputan,"
مَّتَٰعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَٰمِكُمْ
Arab-latin: matā'al lakum wa li`an'āmikum
Artinya: "untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu."
فَإِذَا جَآءَتِ ٱلصَّآخَّةُ
Arab-latin: fa iżā jā`atiṣ-ṣākhkhah
Artinya: "Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),"
يَوْمَ يَفِرُّ ٱلْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ
Arab-latin: yauma yafirrul-mar`u min akhīh
Artinya: "pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,"
وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِ
Arab-latin: wa ummihī wa abīh
Artinya: "dari ibu dan bapaknya,"
وَصَٰحِبَتِهِۦ وَبَنِيهِ
Arab-latin: wa ṣāḥibatihī wa banīh
Artinya: "dari istri dan anak-anaknya."
لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ
Arab-latin: likullimri`im min-hum yauma`iżin sya`nuy yugnīh
Artinya: "Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya."
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُّسْفِرَةٌ
Arab-latin: wujụhuy yauma`iżim musfirah
Artinya: "Banyak muka pada hari itu berseri-seri,"
ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ
Arab-latin: ḍāḥikatum mustabsyirah
Artinya: "tertawa dan bergembira ria,"
وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ
Arab-latin: wa wujụhuy yauma`iżin 'alaihā gabarah
Artinya: "dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu,"
تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ
Arab-latin: tarhaquhā qatarah
Artinya: "dan ditutup lagi oleh kegelapan."
أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَفَرَةُ ٱلْفَجَرَةُ
Arab-latin: ulā`ika humul-kafaratul-fajarah
Artinya: "Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka."
Makna yang dapat Diambil Dalam Surah 'Abasa untuk Kehidupan Sehari-hari
Surah ini tidak hanya sekadar rangkaian kata-kata suci kitab Al-Qur’an saja melainkan juga hikmah yang memiliki aplikasi nyata dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Melalui ayat-ayat ini, membawa pesan mendalam tentang kesabaran, keadilan, dan perhatian terhadap setiap individu.
1. Makna Kesabaran dalam Kehidupan Rasulullah: Ayat 1-2
Dalam pembukaan Surah 'Abasa, Allah menggambarkan momen ketika Rasulullah merajuk dan berpaling dari seorang buta yang datang mencari petunjuk. Ini bukan sekadar catatan sejarah, melainkan pencerminan makna kesabaran dalam kehidupan Rasulullah.
Kesabaran di sini bukanlah tanda kelemahan. Tetapi bentuk ketaatan dan rasa hormat kepada setiap pencari petunjuk dalam mengarungi liku-liku kehidupan sehari-hari dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan.
2. Prioritas dalam Dakwah: Ayat 3-4
Memberikan pelajaran berharga tentang menetapkan prioritas dalam dakwah. Meskipun Rasulullah sedang berbicara dengan orang Quraisy yang berpengaruh, tidak ragu untuk memberikan perhatian kepada seorang buta yang mencari petunjuk.
Ini mengajarkan umat Islam tentang pentingnya memprioritaskan kebutuhan individu yang sedang mencari jalan hidup yang benar.
3. Prinsip Keadilan dalam Komunikasi: Ayat 5-10
Ayat 'Abasa memberikan pemahaman mendalam tentang prinsip keadilan dalam berkomunikasi. Tidak peduli seberapa pentingnya audiens yang diajak bicara, setiap individu berhak mendapatkan perhatian dan keadilan.
Surah ini mencatat ajaran tentang adil dalam berbicara. Sebuah nilai yang tetap relevan dalam dinamika sosial dan komunikasi modern.
4. Kesabaran di Tengah Tantangan: Ayat 11-16
Puncak dari Surah ini adalah ketika Allah mengingatkan Rasulullah tentang keberhasilan dakwah di tengah kesulitan berkomunikasi dengan orang buta. Menciptakan gambaran nyata tentang bagaimana kesabaran diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup.
Rasulullah diajarkan untuk bersabar dan tetap fokus pada misi dakwah, bahkan di saat yang sulit. Menjelaskan bahwa pesan kesabaran, keadilan, dan perhatian kepada setiap individu bukanlah sekadar sejarah kuno, melainkan panduan praktis yang dapat diimplementasikan.
5. Relevansi Surah 'Abasa dalam Konteks Modern
Tidak hanya relevan dalam konteks sejarah, tetapi juga memiliki aplikasi praktis dalam kehidupan modern. Dalam era di mana Anda sering kali terjebak dalam kehidupan yang sibuk dan komunikasi yang cepat.
Surah ini mengajarkan arti sejati kesabaran, perhatian, dan keadilan, sebagai nilai-nilai fundamental dalam bermasyarakat. Maknanya merangkum ajaran-ajaran berharga bagi umat Islam.
Kesabaran, keadilan, dan perhatian terhadap setiap individu bukanlah sekadar konsep abstrak, melainkan prinsip-prinsip yang dapat membimbing langkah dalam setiap aspek kehidupan. Melalui telaah ayat-ayatnya, Surah 'Abasa menjadi sumber inspirasi dan petunjuk umat Islam.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow