Surat Al-Qalam, Adzab untuk Pendusta dan Pencela Rasulullah SAW

Surat Al-Qalam, Adzab untuk Pendusta dan Pencela Rasulullah SAW

Smallest Font
Largest Font

Portalislam.com - Surat Al-Qalam memiliki 52 ayat termasuk dalam surat Makiyyah. Nama surah ini diambil dalam kata Al-Qalam yang terdapat pada ayat pertama yang memiliki arti pena. Selain itu, juga dinamai dengan surat Nun (huruf nun).

Berisikan mengenai bantahan dari orang-orang musyrikin terhadap Nabi Muhammad SAW serta memberi peringatan untuk tidak mengikuti kemauannya. Sehingga menjadi golongan orang-orang yang mendapat penghinaan pada hari kiamat atas perbuatannya.

Saat Nabi Muhammad SAW berdakwah, mendapat respon berupa terror psikis maupun fisik. Salah satu teros psikis yang diterima adalah stempel “gila”. Kemudian dicap sebagai seseorang yang gila harta dan jabatan, hingga menuduhnya gila.

Beberapa Kandungan dalam Surat Al-Qalam 52 Ayat

Pada surat ini terdapat kandungan beberapa kisah penuh hikmah. Dimana Allah SWT menurunkan adzab untuk memberikan mukaddimah ancaman kepada para pencela dan pengejek Nabi Muhammad SAW.

1.      Sebuah Dukungan

Dukungan spiritual ini diberikan saat kaumnya menganggapnya gila saat menyampaikan risalahnya. Allah SWT juga tak henti-hentinya memberikan dukungan serta menjanjikan pahala yang tidak putus-putus atas kesabaran ekstranya.

Allah SWT juga menjawab segala tuduhan. “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” (Surat Al-Qalam ayat: 4). Hal ini mengindikasikan bahwa Nabi Muhammad SAW memang memiliki standar akhlak serta budi pekerti di atas manusia pada umumnya yang dijelaskan dalam surah ini.

2.      Pendusta dan Pencela Nabi Muhammad SAW

Allah SWT melarang mengikuti orang-orang kafir Quraisy. Kafir Quraisy ini telah mencaci Rasulullah SAW. Sifat pertama ditunjukkan Allah SWT adalah “mendustakan”. Mendustakan ayat-ayatnya, para utusannya, meskipun sebelumnya dikenal sebagai kaum terpercaya dan baik budinya.

Ciri ini yang memasukkan kaum Ad, Tsamud, Ashabu Madyan, dan Rass dalam kelompok orang-orang kafir. Bahkan pembangkang serta memusuhi Rasulullah SAW. Hingga akhirnya angina topan menggulung kesombongannya.

Pada Al-Qalam menggambarkannya dengan kata “belalai”. Dimana kata belalai lazimnya digunakan kecuali untuk binatang, bukan manusia. Namun, hal tersebut dimaksudkan untuk menghinakan dan menurunkan derajatnya sebagai manusia.

3.      Kisah Pemilik Kebun

Dalam surat Al-Qalam ada kandungan kisah tentang para pemilik kebun. Jika para pencela dan pengejek Rasulullah SAW mengetahui atau setidaknya merasakan penyesalan dan kepedihan dalam kisah ini tentunya akan takut ditimpa dengan adzab.

Para pemilik kebun juga sombong, seolah bisa menjamin kelangsungan hidup hari esok. Sehingga melupakan Allah SWT dan tidak mensyukuri nikmat. Selain itu, juga tidak mau untuk sekedar mengucapkan “Insya Allah”.

Kemudian penafsiran ayat ke 18 memang berbeda-beda. Jika konteksnya berhubungan dengan kepercayaan kepada Allah SWT dan pemastian pembagian hasil kebun, maka lebih pas untuk diartikan dengan “tidak mengatakan Insya Allah”.

Namun, jika konteksnya mengenai amal kemanusiaan yang berhubungan dengan hak fakir miskin, maka bisa diartikan, “Mereka tidak memberikan bagian dari hasil tersebut serta menyisakan untuk fakir miskin”.

4.      Kabar Gembira

Sebaliknya Allah SWT telah memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang mau mengikuti risalah Nabi Muhammad SAW. Tentu saja Allah SWT tidak menyamakan kedua golongan yang memiliki perbedaan sangat jauh.

“Sesungguhnya bagi orang-orang bertakwa (disediakan) syurga-syurga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya. Maka apakah patut kami menjadikan orang Islam itu sama dengan orang-orang yang pendosa (orang kafir)?” (Surat Al-Qalam Ayat: 34-35).

Pada waktu itu orang sombong tersebut dipanggil satu persatu dan diintruksikan untuk bersujud di hadapan Allah SWT. Sujud adalah suatu pekerjaan yang berat bagi hati tidak khusyuk dan keras. Hati dipenuhi dengan gengsi kedudukan dan status sosial.

Maka tetaplah Allah yang menentukan. Memberikan hidayah atau membiarkannya dalam kesesatan karena telah memilihnya demikian. Kami hanyalah menyampaikan dan telah kami sampaikan kandungan pada Al-Qalam.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Admin Author
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Administrator

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait